counter

Rabu, 18 Desember 2013

Bapak Pendidikan Nasional

pada kesempatan kali ini kita sedikit mengulas ke belakang mengenai Pendidikan, siapakah bapak Pendiri Pendidikan di Indonesia ini tidak salah lagi yaitu KI Hajar Dewantara. seseorang sosok bapak yang di nobatkan sebagaiBapak Pendidikan.
Mengulas Biografi Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, yang lahir di Kota Yogyakarta pada Tanggal 2 mei tahun 1889, dan beliau wafat pada tanggal 26 April tahun 1959. di lahirkan dari turunan ningrat atau keraton Yogyakarta.
beliau mengeyam pendidikan dasar di ELS ( Sekolah dasar Eropa/Beanda), sempat melanjutkan ke STOVIA ( Sekolah Dokter Bumiputera), bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar seperti : Sediotomo, Midden Java, De Expres, Kaom Moeda, dan masil banyak lainnya. Beliau tergolong penulis handal.
aktif dalam organisasi sosial dan politik, sejak berdidirnya Boedi oetomo 1908, sebagai seksi propaganda untuk menyosialisasika dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia ( Terutama Jawa), mengenai Pentingnya persatuan dan Kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
akibat tulisanya yang proaktif Soewardi yang baru berusia 24 tahun ditangkap atas persetujuan Gubernur JEnderal Idenburg dan diasingkan ke pulau Bangka. Kedua rekannnya, Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemono, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan ke BLenda tahun 1913. ketiga tokoh ini dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.
soewardi dipengasingannya, aktif dalam organisasi para pelajar asal indonesia, Indische Vereeniging ( Perhimpunan Hindia). Inilah kesempatan yang tidak disia-siakan untuk merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi, dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh Europeesche Akte, Ijazah Pendidikan bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannnya.
Soewardi kembali ke Indonesia september 1919, bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajarkanya digunakan untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang didirikannya 3 juli 1922, Nationaal Onderwijs Institut Tamansiswa Atau Perguruan tamansari. saat genap berusia 40 tahun menurut penghitungan penanggalan jawa, Mengganti namanya Menjadi Ki Hajar Dewantara, tidak menggunakan lagi gelar kebangsawanannya di depan namanya.dimaksud supaya bebas bergaul dengan rakyat baik secar fisik maupun jiwa.
atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahiranya dijadikan Hari Pendidikan Nasional seperti tertuang dalam surat Keputusan Presiden RI no.305 tahun 1959, tanggal 28 Nopember 1959. di kukuhkan pula sebagai pahlawan nasional oleh presiden RI, pada jaman Soekarno.
itulah sahabat untuk postingan kali ini mengenai Mengenal Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Nasional, semoga bisa menambah wawsan dan pengetahuan buat sahabat semuanya. sampai jumpa di postingan berikutnya.

Konsep Pendidikan Dalam Islam

     1. Definisi Pendidikan Islam
Bilamana pendidikan kita artikan sebagai latihan mental, moral dan fisik (jasmaniyah) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan.

Berdasarkan pandangan diatas, maka pendidikan Islam adalah system yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.

Pengertian pendidikan Islam dengan sendirinya adalah suatu system kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Oleh karena itu Islam mempedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik duniawi maupun ukhrowi.

Mengingat luasnya jangkauan yang harus digarap oleh pendidikan Islam, maka pendidikan Islam tidak menganut system tertutup melainkan terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umat manusia, baik tuntutan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup rohaniah. Kebutuhan itu semakin meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusia itu sendiri.

Oleh karena itu, ditinjau dari aspek pengalamannya pendidikan Islam berwatak akomodatif kepada tuntutan kemajuan zaman yang ruang lingkupnya berada didalam kerangka acuan norma-norma kehidupan Islam. Hal demikian akan nampak jelas dalam teorisasi pendidikan Islam yang dikembangkan. Ilmu pendidikan Islam adalah studi tentang system dan proses kependidikan yang berdasarkan Islam untuk mencapai produk atau tujuan, baik studi secara teoritis maupun praktis.

Ada pula yang berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan Al-Qur’an, Hadits dan akal. Penggunaan dasar ini haruslah berurutan, al-qur’an terlebih dahulu dijadikan sebagai sumber dari segala sumber, bila tidak ada atau tidak jelas didalam al-qur’an maka harus dicari dalam hadits, bila tidak juga jelas atau tidak ada didalam hadits barulah digunakan akal (pemikiran), tetapi temuan akal itu tidak boleh bertentangan dengan jiwa al-qur’an dan atau hadits.

2.   ASAS PENDIDIKAN ISLAM
Dalam konteks individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi manusia. Sebab, ia menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu. Sedangkan ilmu akan menjadi unsur utama penopang kehidupannya. Oleh karena itu, Islam tidak saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan memberi dorongan serta arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan mendayungkan ilmunya diatas jalan kebenaran. Rosulullah SAW bersabda, “Tuntutlah oleh kalian akan ilmu pengetahuan, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah SWT, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shodaqoh. Sesungguhnya ilmu itu akan menempatkan pemiliknya pada kedududkan tinggi lagi mulia. Ilmu adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat. (HR. ar-Rabi’)
Makna hadits tersebut sejalan dengan firman Allah SWT : “Allah niscaya mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan mereka yang berilmu pengetahuan bertingkat derajat. Demi Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan. (Qs. Al-Mujadalah 11)
Aqidah menjadi dasar kurikulum (mata ajaran dan metode ajaran) yang berlaku dalam pendidikan Islam. Aqidah Islam berkonsekuensi ketaatan pada syari’at Islam. Ini berarti tujuan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum harus terkait dengan ketaatan pada syari’at. Pendidikan dianggap tidak berhasil apabila tidak menghasilkan keterikatan pada syari’at Islam peserta didik, walaupun mungkin membuat peserta didik menguasai ilmu pendidikan.
Aqidah Islam menjadi asas dari ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti semua ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus bersumber pada aqidah Islam, karena memang tidak semua ilmu pengetahuan lahir dari aqidah Islam. Yang dimaksud adalah aqidah Islam harus dijadikan standar penilaian. Ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan aqidah Islam tidak boleh dikembangkan dan diajarkan kecuali untuk dijelaskan kesalahannya.




3.   TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
            Tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah realisasi dan cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi bagi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah lahir dan batin, dunia dan akhirat.
            Adapun rumusan-rumusan tujuan akhir pendidikan Islam telah disusun oleh para ulama dan ahli pendidikan Islam dari golongan dan mazhab dalam Islam, misalnya sebagai berikut :
a.       Rumusan yang ditetapkan dalam kongres sedunia tentang pendidikan Islam.
Bahwa pendidikan Islam mempunyai tujuan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial yang meng hamba kepada Khaliknya yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agamanya.
Oleh karena itu pendidikan Islam bertujuan untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniyah, ilmiah maupun bahasanya baik perorangan maupun kelompok.
Jadi tujuan akhir dari pendidikan Islam itu terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, baik perorangan, masyarakat maupun sebagai umat manusia keseluruhan.
b.      Rumusan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 s.d 11 Mei 1960, di Cipayung,Bogor.
Bahwa tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.
Tujuan tersebut ditetapkan berdasarkan atas pengertian bahwa Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengjarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
c.       Rumusan tentang pendidikan Islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al Taumi Al Syaebani.
Bahwa tujuan pendidikan Islam ialah perubahan yang diingini yang diusahkan dalam proses pendidikan atau usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku individu dari kehidupan pribadinya atau kehidupan masyarakatserta pada alam sekitar dimana individu itu hidup atau pada proses pendidikan itu sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu kegiatan asasi dan sebagai proporsi diantara profesi asasi dalam masyarakat.
            Mengingat tujuan pendidikan yang begitu luas, maka tujuan tersebut dibedakan dalam beberapa bidang menurut tugas dan fungsi manusia secara filosifis sebagai berikut :
1). Tujuan individual yang menyangkut individu, melalui proses belajar dalam rangka mempersiapkan dirinya dalam kehidupan dunia dan akhirat.
2). Tujuan sosial yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan, dan dan dengan tingkah laku masyarakat umumnya serta dengan perubahan-perubahan yang diinginkan pada pertumbuhan pribadi, pengalaman dan kemajuan hidup.
3). Tujuan profesional yang menyangkut pengajaran sebagai ilmu, seni dan profesi serta sebagai suatu kegiatan dalam masyarakat.
            Oleh karena tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan cita-cita mewujudkan nilai-nilai, maka fisafat pendidikanlah yang memberi dasar dan corak serta arah tujuan pendidikan pendidikan itu sendiri. Dalam rangkaian proses penyampaiannya, filsafat pendidikan berfungsi sebagai korektor terhadap kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, sehingga memungkinkan proses tersebut dapat berfungsi kembali dalam jalur tujuannya.

Sumber : http://pai-umy.blogspot.com/2013/03/konsep-pendidikan-dalam-islam.html

Menjadi Siswa Teladan dengan Mudah di Sekolah

Untuk menjadi siswa teladan tentunya kamu perlu mengetahui aturan sekolah dan juga ekspektasi sekolah terhadapmu. Ekspektasi merupakan apa yang sekolah harapkan pada kamu agar kamu bisa mencapainya. Setiap sekolah pasti memiliki aturan dan ekspektasi yang kurang lebih sama tapi juga terdapat bebedapa ekspektasi dan aturan yang memang berbeda.

Misalnya, di beberapa sekolah seorang siswa diharapkan dapat berperan aktif di kelas seperti dengan cara bertanya, memberikan pendapat, mengambil tanggung jawab yang bisa dilakukannya di kelas dan lain sebagainya. Nah, kamu perlu belajar secara perlahan untuk dapat memenuhi ekspektasi tersebut agar kamu bisa menjadi siswa teladan.

Selain itu, jika diaturan yang tertulis kamu perlu mengenakan pakaian yang sopan seperti rok di bawah lutut bagi perempuan, maka kenakanlah pakaian yang sesuai dengan syarat tersebut. Selain bisa menjadikanmu siswa yang baik dan taat aturan di sekolah, aturan pakaian tersebut juga bisa menyelamatkanmu dari kasus pelecehan seksual yang tidak diharapkan terjadi.

Tips menjadi siswa teladan yang selanjutnya adalah bangun hubungan yang baik dengan para guru. Hormati para guru dan juga sering-seringlah menyapa mereka. Apabila kamu menyukai cara mengajar gurumu maka sampaikanlah kepadanya, jika kamu mengalami kesulitan di pelajaran yang diajarkan guru tersebut maka sampaikanlah dengan baik. Bangun komunikasi yang baik sehingga guru bisa mengenalimu dan juga menyayangi murid yang sopan dan ramah sepertimu. Bukan berarti kamu sok kenal dan sok dekat dengan guru, tapi kamu sedang mengapresiasi kerja keras gurumu dalam mengajarkanmu berbagai ilmu pengetahuan.
Disamping menjalin hubungan yang baik dengan guru, kamu juga perlu menjalin hubungan yang baik dengan teman-temanmu. Jika kamu memiliki kelebihan, maka jangan jadikan kelebihanmu itu menjadi kesombonganmu, tapi jadikan itu kesempatanmu untuk berbuat baik kepada teman. Misalnya jika temanmu meminta bantuan dan kamu bisa melakukannya, kenapa tidak membantu mereka. Siapa tahu nantinya kita membutuhkan bantuan mereka, bukan? Dengan berbagi banyak hal bersama teman dan bersyukur karenanya, kamu bisa menjadi siswa teladan di mata teman-temanmu.

Kunci dari menjadi siswa teladan bukan hanya melulu soal prestasi, tapi juga soal attitude atau sikapmu terhadap orang lain. Seringlah mengucapkan kata mutiara yakni kata syukur, terima kasih, permohonan maaf, kata apresiasi selamat dan senyuman kepada orang lain adalah inti dari tips Menjadi Siswa Teladan.

Sumber : http://www.ceritamedan.com/2013/12/tips-menjadi-siswa-teladan.html

Katakan Tidak Pada Narkoba


Narkotika adalah bentuk penyalahgunaan zat adictive. Istilah Narkotika yang dikenal di Indonesia berasal dari bahasa Inggris Narcotics yang berarti obat bius. Sedangkan pengertian secara unum adalah suatu zat yang dapat menimbulkan perubahan perasaan, suasana pengamatan atau pengelihatan karena zat tersebut mempengaruhi susunan syaraf pusat (UU RI No. 22/1997 dalam kutipan seminar Team Sat Bimmas Polres Bekasi, 2003). Menurut Wresniwiro (1999), narkotika adalah zat atau obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja mempengaruhi saraf sentral.
Penyalahgunaan zat muncul di Indonesia pada tahun 1969, ketika itu didapati seorang penyalahguna zat yang berobat ke psikiater di Sanatorium kesehatan jiwa Darmawangsa, Jakarta. Sejak saat itu banyak yang didapati remaja yang terlibat dengan penyalahgunaan zat tersebut. Husin (dalam Hawari, 1991), mengatakan bahwa pada umumnya pengguna penyalahgunaan zat narkotika dilakukan oleh kaum laki-laki, yang dapat dilihat dari jumlah persentasenya yang cukup tinggi sebanyak 94 % dan 71 % diantaranya adalah mereka yang berumur 16-25 tahun.
Dilihat dari kelompok usia diatas tersebut adalah golongan yang termasuk dalam kelompok remaja. Remaja adalah merupakan golongan yang paling mudah untuk menjadi penyalahguna narkotika. Hal ini tentu sangat mudah dipahami, karena usia remaja adalah usia yang banyak dihinggapi konflik. Istilah remaja atau “adolesence”, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik. Festinger (dalam Haryanto, 1997) menyatakan bahwa ada kebutuhan instrinsik dari individu untuk mengevaluasi kemampuannya. Kebutuhan ini muncul juga pada diri remaja. Ada lima sifat dan sikap remaja pada umumnya yaitu menemukan pribadinya, menentukan cita-citanya, menggariskan jalan hidupnya, bertanggung jawab dan menghimpun norma-norma sendiri.
Piaget (Hurlock, 1993) mengatakan secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Keterlibatan remaja dalam penyalahgunaan narkotika merupakan akibat dari ketidakmampuan remaja mencari penyelesaian bagi perasaan frustasi, perasaan gagal dan perasaan ketidak pastian lainnya. Markoff (dalam hawari, 1991) menyatakan bahwa pada hakekatnya penyalah guna napza adalah sebagai pertanda jeritan minta tolong dari remaja. Remaja menunjukan ketidakmampuan penyesuaian diri dalam menjalin hubungan yang baik dan stabil dengan keluarganya serta dengan masyarakat sekitarnya.
Sukadji (dalam Haryanto, 1994) membedakan remaja penyalahguna obat menjadi dua alasan yaitu kelompok pencari suaka untuk melarikan diri dari tekanan dan kekecewaan hidup dan tidak adanya harapan bagi masa depan. Kelompok kedua adalah remaja yang ingin mendapatkan pengalaman yang aneh, ingin mencoba tantangan untuk menikmati pengalaman hebat melalui narkotika.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tambunan (2001), adapun berbagai alasan seorang remaja menggunakan narkotika sangat beragam. Misalnya saja dari faktor lingkungan di mana remaja itu tinggal yang mana sebagian remajanya sebagai penguna narkotika, ada juga karena faktor lingkungan keluarga yang kedua orang tuanya mengalami perceraian, dan masih banyak lagi yang lainnya. Menurut data YCAB di tahun 2000 dikatakan bahwa, jumlah pengguna narkotika dikalangan mahasiswa meningkat. Pada tahun 1996 berjumlah 369 dan meningkat menjadi 1667 pada tahun 1997, kebanyakan dari mahasiswa tersebut menggunakan narkotika karena mereka merasa tidak ingin dikucilkan atau dijauhkan oleh teman-teman yang lainnya (YCAB, 2000).
Wresniwiro (1999), mengatakan bahwa kepribadian juga merupakan faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan narkotika. Adapun ciri-ciri para penyalahgunaan narkotika adalah memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah. Sedangkan gejala dan akibatnya dapat ditandai oleh perkembangan emosi yang terhambat, ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif, agresif dan cenderung depresi. Ketersediaan narkotika dan kemudahan untuk memperolehnya, juga dapat dikatakan sebagai pemicu seseorang menggunakan narkotika. Negara Indonesia juga sudah dapat dikatakan sebagai negara yang menjadi tujuan pasar internasional, sehingga dapat menyebabkan zat ini dengan mudah diperolehnya dari berbagai kalangan manapun. Bahkan dibeberapa media massa mengatakan bahwa para penjual narkotika menjual barang dagangannya hingga ke sekolah-sekolah, dan yang lebih memprihatinkan di sekolah dasar pun sudah dapat dijualnya.
Penyalahgunaan narkotika menimbulkan dampak negatif yang merugikan, dimana dampak yang ditimbulkannya adalah merusak hubungan keluarga, menurunkan kemampuan belajar, ketidakmampuan membedakan mana yang baik dan yang benar, perubahan perilaku menjadi anti sosial, merosotnya produktivitas kerja, gangguan kesehatan, mempertinggi kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, serta tindak kekerasan lainnya (Hawari, 1990). Sedangkan dampak lain dari narkotika adalah cidera, cacat hingga kematian. Hal ini dikarenakan pemakaian yang berlebihan (overdosis), sehingga menimbulkan keracunan, perkelahian atau tindak kekerasan dan menimbulkan kecelakaan lalu lintas (Wresniwiro, 1999).
Menurut UU RI No. 22 pasal 47 dan 50 tahun 1997 (dalam kutipan seminar Team Sat Bimmas Polres Bekasi, 2003), mengatakan bahwa dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh narkotika beresiko tinggi, maka dari itu para pengguna yang telah terlanjur menjadi pengguna yang aktif, dianjurkan untuk masuk ke panti rehabilitasi narkoba untuk menjalani pengobatan.
Dari penjelasan seperti diatas, penyesuaian diri korban narkotika pada remaja baik dalam keluarga atau lingkungan sangat menentukan dalam upayanya melepaskan diri dari keterikatan narkotika. Maka yang dimaksud agar korban narkotika terbina dan pulih kembali dapat dilakukan dengan penyesuaian diri yang baik, sehingga remaja korban penyalahguna mampu melaksanakan fungsi sosialnya dalam tata kehidupan serta dapat terlaksananya dengan baik usaha penanggulangan penyalahgunaan narkotika.


Stop Penggundulan Hutan

Hutan merupakan paru paru bumi tempat berbagai macam binatang dan tumbuhan hidup, tempat hasil tambang, dan berbagai macam sumber daya lainnya yang berasal dari hutan yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Hutan juga merupakan tempat sumber daya alam yang dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun contoh contoh manfaat hutan secara langsung seperti sumber oksigen bagi bumi, tempat binatang hidup, penyediaan kayu, tempat menampung air dan hasil tambang. Manfaat hutan secara tidak langsung seperti untuk tempat rekreasi, pencegahan erosi, tempat perlindungan binatang ataupun tumbuhan yang hampir punah.

Peranan hutan untuk makhluk hidup sangatlah besar. Hutan dapat menetralisir karbon dioksida dan menjadikannya oksigen untuk makhluk hidup bernapas. Bayangkan saja jika kalian hidup dibumi yang dipenuhi dengan karbon dioksida dan tidak ada oksigen untuk maklhuk hidup bernafas. Pasti semua makhluk hidup akan kesulitan untuk bernafas dan perlahan-lahan, makhluk hidup yang ada di bumi akan punah. Lalu generasi-generasi kita selanjutnya tidak akan bisa melihat makhluk-makhluk hidup yang telah punah secara langsung, karena mereka kesulitan dalam bernafas. Oleh karena itu kita harus melestarikan hutan kita untuk masa depan dan generasi-generasi selanjutnya.

Keadaan hutan setelah terjadinya kegiatan Illegal Logging

Sekarang banyak terjadi kejadian kejadian yang tidak diinginkan. Banyak manusia yang menggunakan hutan secara berlebihan, dan menyebabkan banyak dampak buruk bagi hutan maupun bumi yang kita tinggali. Di artikel ini saya akan membahas tentang penggunaan hutan secara berlebihan yang sering terjadi hampir disetiap hutan di indonesia maupun di negara lain yaitu “Penebangan Liar” atau lebih sering disebut dengan nama lain yaitu “Illegal Logging”.
Penebangan liar atau illegal logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran sungai Amazon, Afrika Tengah, Asia Tenggara, Rusia dan beberapa negara-negara Balkan. Dampak penebangan liar mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu dalam jumlah yang sangat banyak, munculnya bencana banjir dan tanah longsor juga merupakan dampak dari penebangan liar yang tidak mengindahkan kelestarian lingkungan.

Saat ini, hanya kurang dari setengah Indonesia yang memiliki hutan, yang menunjukkan tingkat penurunan luas hutan di Indonesia sejak tahun 1990. Diantara tahun 1990 dan tahun 2005, negara Indonesia telah kehilangan lebih dari 28 juta hektar hutan, termasuk 21,7 persen hutan perawan. Penurunan hutan-hutan primer yang kaya secara biologi ini adalah yang kedua di bawah Brazil pada masa itu, dan sejak akhir 1990an, penggusuran hutan primer makin meningkat hingga 26 persen. Kini, hutan-hutan Indonesia adalah beberapa hutan yang paling terancam di muka bumi.

Hutan di Indonesia sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup satwa dan puspa yang ada di dalamnya. Selain  itu, keberadaan hutan di Indoneisa ini juga berfunsgi untuk melestarikan beraneka ragam potensi satwa dan puspa di Indoensia.

Penebangan liar di indonesia sering sekali terjadi karena kurangnya perhatian masyarakat maupun pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan. Maka ini menyebabkan kebanyakkan manusia melakukan kegiatan penebangan liar yang tidak ada habisnya tanpa melakukan reboisasi atau melakukan kegiatan menanam kembali habis melakukan penebangan pohon. Banyak dampak-dampak negatif dari kegiatan tersebut seperti terjadinya tanah longsor, karena tidak ada akar yang dapat menahan tanah, banjir, global warming atau pemanasan global.
Karena kegitan kegiatan penebangan liar yang sering terjadi di Indonesia sering terjadi, maka muncunlah dampak dampak negatif dari kegiatan tersebut, seperti:
1. Munculnya sikap kurang bertanggung jawab yang dikarenakan adanya perubahan nilai dimana masyarakat pada umumnya sulit untuk membedakan antara yang benar dan salah serta antara baik dan buruk. Hal tersebut disebabkan telah lamanya hukum tidak ditegakkan ataupun kalau ditegakkan, sering hanya menyentuh sasaran yang salah. Perubahan nilai ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dikembalikan tanpa pengorbanan yang besar.
2. Hilangnya sejumlah tertentu pohon sehingga tidak terjaminnya keberadaan hutan yang berakibat pada rusaknya lingkungan, berubahnya iklim mikro, menurunnya produktivitas lahan, erosi dan banjir serta hilangnya keanekaragaman hayati
3. Kerusakan habitat dan terfragmentasinya hutan dapat menyebabkan kepunahan suatu spesies termasuk fauna langka.
4. Kurangnya pohon yang menghasilkan oksigen untuk bernapas.
5. Kerusakaan sumber daya alam yang berasal dari hutan, karena kelalaian masyarakat dalam bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan.

Banyakknya habitat yang kehilangan tempat tinggal dan kemudian akan hilang dan punah.

Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menaggulangi penebangan hutan secara liar, Seperti:
1. Perlu adanya bimbingan atau penyuluhan kepada masyarakat atau penduduk setempat tentang betapa pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan semua makhluk hidup. Karena kebanyakkan penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan hutan di hutan sekitar mereka, biasanya kayu yang mereka tebang digunakan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Walaupun pada masa lalu kegiatan tersebut tidak terlalu merugikan hutan atau merusak hutan, tetapi sekarang itu sudah tidak berlaku lagi, dikarenakan jumlah populasi manusia sangat meningkat dan menyebabkan peningkatan jumlah orang yang melakukan penebangan pohon di hutan sangat sering terjadi. Sebagai contohnya beberapa wilayah di hutan hutan di sekitar tempat pengungsian di Afrika benar benar telah kehilangan seluruh pohonnya.
2. Sebaikknya masyarakat sekitar perlu diberikan arahan dalam kegiatan penebangan pohon, di antaranya membuat larangan untuk menebang pohon, dan diharuskan setiap masyarakat yang menebang satu pohon, harus mengganti setiap satu pohon yang mereka tebang dengan menanam kembali pohon tersebut. Apabila kegiatan ini berhasil dilakukan secara tanggung jawab, maka tidak akan ada lagi terjadi penggundulan hutan.
3. Melakukan perbaikkan terhadap sistem hukum yang mengatur tentang pengolalaan hutan menuju sistem hukum yang didasari oleh prinsip prinsip keterpaduan, pengakuan hak hak asasi manusia, serta keseimbangan ekologis, ekonomis, dan pendekatan neo-humanisme.]
4. Perlu adanya suatu program peningkatan peranan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian hutan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak puhak yang berkepentingan dala kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup. Seperti melakukan kegiatan pelatihan pengendalian kerusakkan hutan bagi masyarakat dan pelatihan lingkungan hidup untuk membuat masyarakat sadar akan lingkungannya.
5. Perlunya dibentuk suatu kelompok peduli hutan dalam masyarakat yang bertugas untuk memantau keadaan hutan disekitarnya dan melalukan pelestarian hutan, dan menyebarkan atau mengajarkan ilmu ilmu yang telah diperoleh dari berbagai pelatihan kehutanan kepada masyarakat disekitar, sehingga nantinya akan ada rasa saling memiliki dengan adanya keberadaan hutan tersebut.
6. Melakukan program reboisasi secara rutin  dan pemantauan tiap bulannya dengan dikoordinasi oleh tokoh-tokoh masyarkat setempat. Dengan adanya pemantauan tersebut, maka hasil kerja keras dari kegiatan reboisasi yang telah dilakukan akan tetap terpantau secara rutin mengenai perkembanganya depannya.

Reboisasi adalah salah satu contoh dari kegiatan penanggulangan dari kegiatan illegal logging.

7. Perlu adanya  pelatihan keterampilan kerja di masyarakat secara gratis dan rutin dari pihak-pihak yang terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja,dll, sehinnga masyarakat tidak hanya bergantung pada hasil hutan saja, tetapi dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dimilkinya.
8. Membatasi jumlah penebangan pohon yang sering terjadi agar kegiatan penebangan pohon liar tidak terjadi lagi.
9. Perlu adanya kesadaran dari manusianya sendiri terhadap apa yang telah mereka lakukan dan dampak dampak yang mereka sebabkan.
Dengan itu perlunya menjaga hutan agar hutan tidak hilang dari bumi dan lingkungan semakin indah oleh kehijauan alam yang kalian lindungi. Maka kalian bisa terbebas dari penyakit dan mendapatkan udara segar setiap harinya.

Sumber : http://dellapraz.blogspot.com/2012/11/stop-penebangan.html

Tips Agar Menjadi Pribadi Yang Disukai

Penilaian setiap orang terhadap kepribadian kita sangatlah berbeda,kadang-kadang apa yang menurut kita baek,tapi enggak meurut orang lain,itu emang sungguh misterius sekali,terkadang kita juga merasa iri dengan orang-orang yang hidupnya disukai banyak orang.

Tetapi sebenarnya bukanlah hal yang mudah untuk menjadi pribadi yang disukai banyak orang. Apalagi orang yang menyukai kita,selalu penasaran dengan hidup kita dan ngasih perhatian yang lebih pada kita..behhh..mantap pokoknya.oke pada perjumpaan kali ini ane bakal tips agar MenjadiPribadi yang Disukai oleh banyak orang .mau tau rahasianya..??yukmari kita ikuti!

Berikut ini 7 Cara Menjadi Pribadi yang Disukai Banyak Orang. Ya, paling tidak dengan menerapkan tips ini tidak terlalu banyak musuh atau orang yang tidak menyukai kita. Betul? Oke langsung saja, caranya adalah sebagai berikut

1. Tulus

Sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orangyang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkanfakta. Akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Hal ini penting agar ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Rendah hati

Perlu diketahui semuanya bahwa rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisamembuat orang yang di atasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Setia

Sifat ini sekarang semakin langka, karena itu harganya begitu mahal. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan.Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Bersikap positif

Mereka yang memiliki sikap postif selalu berupaya melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebihsuka mencari solusi. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam.

5. Bertanggung jawab

Mereka yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Bila melakukan kesalahan, berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, tidak mencari kambing hitam.Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawabatas apapun yang dialami dan dirasakannya.

6. Percaya diri

Menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Karena dia tahu apa yang harus dilakukannya danmelakukannya dengan baik.

7. Berjiwa besar

Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.Ingat tidak ada manusia yang sempurna, tapi dengan melakukan 7 Cara Menjadi Pribadi yang Disukai minimal kita sudah berusaha untuk melakukan yang lebih baik….lebih baik dan lebih baik lagi.

Sumber :http://lunk.heck.in/7-cara-menjadi-pribadi-yang-disukai-bany.xhtml

Pengarahan dan Bimbingan Sekolah Adiwiyata

Rencana di tahun 2013 SMA Negeri Ajibarang akan mengikuti penilaian sekolah adiwiyata tingkat kabupaten Banyumas. Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yan peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita. ADIWIYATA berasal dari 2 kata sansekerta yaitu ADI dan WIYATA. Adi sendiri mem
punyai arti yaitu besar, agung, baik, ideal atau sempurna. Sedangkan Wiyata mempunyai arti tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika. ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika. Sebagai persiapan penilaian pada hari ini dilaksanakan pengarahan dan bimbingan dari Tim Adiwiyata kabupaten Banyumas yang dihadiri oleh Drs. Ariwibowo, M.Pd dan Ir. Zahnir. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan SMA Negeri Ajibarang dapat mempersiapkan secara maksimal pada saat penilaian sehingga meraih nilai untuk menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, maju ke tingkat propinsi dan dapat menjadi sekolah adiwiyata tingkat nasional. Amin.

Sumber : http://sman-ajibarang.sch.id/?page=news&nid=280